Kawan, tahu nggak cikal bakal Muhammadiyah
Bulu itu dari mana ? dan siapa yang membawa serta menyebarkannya ?
Adanya Muhammadiyah didaerah Bulu tidaklah lepas
dari peran sejarah Masyumi Cabang Bulu yang dahulu menjadi kekuatan politik
yang utama didaerah pesisir pantura tak terkecuali di Bulu dan sekitarnya.
Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) adalah
partai politik ummat Islam di Indonesia yang utama pasca kemerdekaan (orde
lama), yang didukung oleh berbagai macam organisasi Islam diseluruh penjuru
Nusantara, baik yang kecil ataupun yang besar seperti Muhammadiyah, Nahdhotul
Ulama’, Persatuan Islam (PERSIS), Al-Irsyad, Sarikat Islam, dll.
Dan pada waktu pertengahan perjalanannya Masyumi ditinggal
oleh dua pendukungnya yakni NU dan SI yang akhirnya mendirikan partai sendiri
(Partai NU dan PSII), peristiwa inilah yang memulai terciptanya pecahnya politk
Islam di Bulu menjadi dua kubu besar yakni Partai Nahdhotul Ulama’ dan Masyumi
(Non NU). Setelah itu terjadilah beberapa gesekan politik antara Partai
Nahdhotul Ulama’ dan Masyumi (Non NU) sehingga muncul ketegangan-ketegangan
yang mencapai puncaknya pada “Peristiwa
Bulu Kelabu” yaitu peristiwa bentrok fisik antara Gerakan Pemuda Anshor (Pemuda NU) dengan Gerakan Pemuda Islam
Indonesia (Pemuda Masyumi) diwilayah
Bulu. Sehingga setelah peristiwa tersebut daerah Bulu terpecah menjadi dua Blok
besar yakni Blok NU dan Blok Non NU (Masyumi).
Pada tahun 1959 setelah terbitnya Dekrit Presiden,
Presiden Soekarno menginstruksikan untuk dibubarkannya Masyumi dan Masyumi
dengan terpaksa membubarkan dirinya baik ditingkat pusat maupun daerah,
sehingga Masyumi Cabang Bulu juga harus membubarkan diri pada tahun tersebut.
Dan setelah itu untuk mengkoordinasi para mantan anggota Masyumi di Bulu yang
tidak punya wadah organisasi, maka didirikanlah Persyarikatan Muhammadiyah di
Bulu serta mengubah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menjadi Pemuda
Muhammadiyah. Dan setelah itu Muhammadiyah di Bulu terus dibina oleh KH. Mahbub
Ikhsan Tokoh Muhammadiyah dari kota Tuban dan hingga sampai sekarang
Muhammadiyah beserta Ortomnya mampu survive dan punya amal usaha lembaga
Pendidikan yang bisa dibanggakan di Bulu. Semoga semangat perjuangan dalam
mewujudkan misi ke-Islamannya mulai dari Masyumi hingga ke Muhammadiyah
tetaplah terjaga dan berkobar serta tidak akan luntur digerus oleh waktu.
Amin.........!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar